Unggas yang punya ciri khas paruh dan kaki kuning ini merupakan salah satu itik spesies unggul di Indonesia. Produksi telurnya sebesar 220 – 250 butir per ekor per tahun, dengan puncak produksi sebesar 92,7%. Konsumsi pakannya 155-190 g/ekor/hari, dengan daya tunas 90,38%, daya tetas 79,49-80%, dan mortalitas setelah menetas 0,75 - 1%.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Balai Penelitian Ternak (Balitnak) menunjukkan bahwa rata-rata umur pertama bertelur itik Alabio dicapai pada umur 142,12 hari. Rataan bobot badan pertama bertelur itik Alabio 1621,75 g, sedangkan bobot telur pertamanya 50,54 g. Bobot dewasa 1,6 – 1,8 kg untuk betina dan 1,8-2,0 kg untuk yang jantan.
Usaha tani itik alabio telah dilakukan sejak lama di Kalimantan Selatan dan mampu memberikan kontribusi yang memadai terhadap pendapatan keluarga. Usaha itik alabio menjadi mata pencaharian utama bagi 46,81% peternak di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, dan Hulu Sungai Utara, dengan rata-rata pengalaman beternak 9,69 tahun, dengan skala kepemilikan bervariasi antara 200 - 7.000 ekor/peternak.
Sumber : http://www.poultryindonesia.com/modules.php?name=News&file=article&sid=1293
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar